Thursday, July 26, 2018

Seni Tari Dan Ritual Memanggil Roh

Seni Tari di Indonesia mencerminkan keragaman etnis dan budaya negara. Ada lebih dari 700 kelompok etnis di Indonesia: Akar Austronesia dan bentuk-bentuk suku Melanesia terlihat, dan pengaruh mulai dari negara tetangga Asia dan bahkan gaya barat yang dibawa pada zaman penjajahan. Setiap kelompok etnis memiliki tarian mereka sendiri; membuat total tarian di Indonesia lebih dari 3.000 tarian asli Indonesia.

Tradisi seni tari dan drama sedang dilestarikan di banyak sekolah tari yang berkembang saat ini tidak hanya di sanggar-sanggar tetapi juga di akademi seni modern yang dikelola pemerintah atau diawasi.

Untuk tujuan klasifikasi, tarian Indonesia dapat dibagi menurut beberapa aspek. Dalam aspek historis dapat dibagi menjadi tiga era;

*Era prasejarah 
*Era Hindu-Era Buddha dan
*Era Islam

Menurut genre,dapat dibagi menjadi dua genre; 

-Tari istana dan 
-Tarian rakyat. 

Dalam tradisinya, tarian Indonesia dapat dibagi menjadi dua jenis;

-Tari tradisional dan 
-Tari kontemporer. 

Di Bali pada 19 November 2011 UNESCO mengumumkan tarian tradisional Saman dari provinsi Aceh sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. Tari Saman unik karena kecepatan gerak dan harmoni antara penari dan musik.

                                                                                                  

Sebelum mereka berhubungan dengan dunia luar,orang-orang kepulauan Indonesia telah mengembangkan gaya tarian mereka sendiri,dilestarikan oleh mereka yang menolak pengaruh dari luar dan memilih kehidupan suku adat di pedalaman seperti Sumatra (contoh: Batak, Nias, Mentawai) 
 (contoh: Dayak, Punan, Iban), Jawa (contoh: Badui), Sulawesi (contoh: Toraja, Minahasa), Kepulauan Maluku dan Papua (contoh: Dani, Amungme).

Tarian Tradisional di Indonesia diyakini oleh banyak ahli memiliki peranan penting dalam ritual dan ibadah agama. Tarian seperti itu biasanya didasarkan pada ritual, seperti tarian perang, tarian para dukun, dan tarian untuk memanggil hujan atau ritual pertanian terkait seperti ritual tari Hudoq orang Dayak.Tari perang seperti cakalele tari Maluku dan kabasaran dari Minahasa, Sulawesi Utara. 
Yang lainnya terinspirasi oleh alam, seperti Tari Merak dari Jawa Barat.

Bentuk-bentuk kuno biasanya ditandai dengan gerakan berulang seperti tari Tor-Tor orang Batak (Sumatera Utara).

Tarian itu juga dimaksudkan untuk membiarkan roh batin manusia keluar, dan juga untuk menenangkan atau memanggil roh orang yang sudah meninggal. 
Beberapa tarian adat melibatkan kondisi mental sepiritual yang ditafsirkan sebagai penyaluran roh melalui gerakan tubuh penari. Tari Sanghyang Dedari adalah tarian khusus Bali, di mana para penari adalah gadis-gadis pra-puber dalam keadaan kesurupan, mengejar roh-roh jahat. Tarian kuda lumping dan tari keris juga melibatkan kesurupan.

Tari Sanghyang Dedari


Tari Perang


     

Tari Kuda Lumping



                      
Ini merupakan sebagian bukti dari beragamnya seni dan budaya yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan hal-hal yang tida bisa dijangkau dengan akal pikiran manusia.
Mari kita lestarikan budaya kita agar tidak punah dan hilang ditelan kemajuan zaman!!!

"MARI KITA PEDULI DENGAN SENI BUDAYA NEGERI SENDIRI"

No comments:

Post a Comment